Kabarmustika,- Di balik kegelapan yang menyelimuti mata, tersimpan semangat juang yang membara. Tutus Setiawan, seorang tunanetra berusia 35 tahun, telah membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan tekad yang kuat, Tutus telah mengubah hidup banyak penyandang tunanetra di Surabaya.
Tumbuh besar dalam keterbatasan, Tutus merasakan betul betapa beratnya perjuangan seorang tunanetra di tengah masyarakat. Stigma dan diskriminasi yang kerap dihadapi menjadi motivasi baginya untuk melakukan perubahan.
Sejak tahun 2003, ia menginisiasi berdirinya Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) Surabaya, sebuah wadah bagi para tunanetra untuk mengembangkan potensi dan meraih kemandirian.
“Saya ingin teman-teman tunanetra tidak hanya sekadar bisa hidup, tapi juga bisa berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Tutus dengan semangat.
Keberhasilan Alfian, siswa SMA yang meraih juara dalam ajang Global IT Challenge, menjadi bukti nyata bahwa tunanetra memiliki potensi yang luar biasa di berbagai bidang. Alfian yang rajin berlatih di LPT, berhasil menguasai teknologi informasi dengan sangat baik. Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak tunanetra lainnya.
Selain Alfian, masih banyak lagi kisah inspiratif dari anggota LPT. Misalnya, ada yang berhasil menjadi pengusaha sukses, programmer handal, atau bahkan penulis buku. Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, tunanetra mampu mencapai kesuksesan yang sama seperti orang lain.
Untuk memberikan perspektif yang lebih luas, tambahkan kutipan dari beberapa anggota LPT lainnya. Misalnya, bagaimana mereka merasakan manfaat dari keberadaan LPT, tantangan apa yang mereka hadapi, dan harapan mereka untuk masa depan.
Tutup berita dengan pesan positif tentang pentingnya inklusi sosial bagi penyandang disabilitas. Ajak pembaca untuk mendukung dan memberikan kesempatan bagi tunanetra untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Kisah Tutus Setiawan dan LPT Surabaya mengajarkan kita bahwa disabilitas bukanlah akhir dari segalanya. Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan dari lingkungan sekitar, tunanetra mampu mencapai prestasi yang luar biasa. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua orang, tanpa memandang keterbatasan