![]() |
Bupati Bersama wakil Bupati saat memimpin rapat koordinasi pengentasan kemiskinan extrem.(Dok) |
Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora.
Melalui implementasi strategi Sesarengan Mbangun Blora, Pemkab Blora telah mewujudkan program pembangunan yang melibatkan seluruh pihak, utamanya Forum Corporate Social Responsibility (CSR).
“Penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan program nasional. Untuk itu kami mengundang Bapak Ibu dari perusahaan-perusahaan di Kabupaten Blora membantu kami Sesarengan Mbangun Blora, penghapusan kemiskinan ekstrem,” ucap Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Senin (3/7/2023) di Ruang Pertemuan Bappeda Blora.
Wabup Tri Yuli yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Blora mengungkapkan ada 51 desa yang menjadi locus penghapusan kemiskinan ekstrem dan membutuhkan intervensi.
“Perlu kami sampaikan disini, di Kabupaten Blora ada 51 desa locus yang membutuhkan intervensi untuk penghapusan kemiskinan ekstrem,” ucapnya.
Dalam upaya intervensi tersebut, Ketua TKPK Kabupaten Blora mengatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
“Ada beberapa kebutuhan hal yang harus di penuhi dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem di 51 desa locus,” ungkap Wabup Tri Yuli.
Wabup yang akrab disapa Mbak Etik itu melanjutkan ada kebutuhan intervensi antara lain Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), kebutuhan air bersih, listrik, jamban, Anak Tidak Sekolah (ATS), disabilitas, individu tidak bekerja dan stunting.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Blora H. Arief Rohman, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam program penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Saya mengapresiasi dan terimakasih kepada TKPK Kabupaten Blora, terimakasih Bu wakil selaku Ketua TKPK serta semua pihak yang terlibat, atas kerja kerasnya selama ini. Tugas penurunan angka kemiskinan sebesar 0,41% tahun ini, saya minta untuk kembali kita keroyok bareng-bareng,” ucapnya.
Penghapusan kemiskinan ekstrem, lanjut Bupati Arief mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, perlu adanya kolaborasi antara Pemerintah dan semua pihak.
Bupati Arief juga meminta bantuan dan dukungan serta komitmen dari Forum CSR untuk penghapusan kemiskinan ekstrem.