Sejumlah wisatawan saat berkunjung di Gua Sentono. (Teg). |
Blora – Cahaya senja kekuningan menyelusup mulut Gua Sentono pada Jumat sore (3/11/2023). Nampak rombongan ibu dan anak-anaknya tampak sibuk melihat dan menyentuh relief gua yang timbul secara alami di tepian sungai Bengawan Solo, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan.
Wisata alam tersebut menjadi destinasi menghabiskan waktu sore bagi Suryanti bersama rombongan. Terlebih menjelang matahari terbenam, nuansa eksotis pemandangan Bengawan Solo yang melengkung dan cahaya yang perlahan meninggalkan genangan air bengawan.
“Tadi ketemu teman-teman lama, reunian. Karena dekat dengan Gua Sentono, akhirnya mampir kesini,” ungkap perempuan asal Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban tersebut.
Ketika masuk ke dalam gua, pengunjung akan disuguhi beberapa batu besar berjajar. Lalu, rongga gua bagian atas banyak benjolan-benjolan kecil juga menjadi sensasi tersendiri. Hariyati mengaku sudah tiga kali berkunjung. Namun, tidak pernah masuk ke dalam, hanya di mulut gua.
“Kalau berkunjung ya di sini saja, tidak berani masuk lebih dalam,” jelas dia.
Gua terbentuk dari bebatuan karst tersebut sering digunakan memperingati kebudayaan dan upacara desa. Beberapa agenda kebudayaan juga sering dihelat untuk meramaikan destinasi yang diyakini mempunyai rentetan sejarah dengan terbentuknya Desa Mendenrejo.
Untuk menuju mulut gua, suryanti dan rombongan harus menuruni puluhan anak tangga, sensasi berjalan di tepian jurang sambil melihat pemandangan bisa jadi pemikat. Tentu masih dalam status aman, karena terdapat pagar besi.
“Iya, tadi juga foto-foto bersama, turun ke bawah melihat gua yang katanya zaman dahulu digunakan bertapa,” katanya.
Menurutnya, anak-anak cukup senang diajak berwisata di Gua Sentono. Halaman cukup luas bisa digunakan anak-anak berlarian. Namun, apabila ditambah wahana, anak-anak akan semakin betah
Wijarningsih, juga salah satu pengunjung lain mengaku sudah beberapa kali datang ke Gua Sentono. Terlebih saat menjelang sore dan pagi hari. Menurutnya, kalau sore pemandangan bagus saat di tepian bengawan solo.
“Kalau pagi hari sambil ajak anak-anak olahraga sekaligus rekreasi kecil-kecilan,” terangnya.
Ia mengungkapkan, wisata Gua Sentono ramai saat hari libur. Saat ini, sudah mengalami beberapa perubahan, terdapat pendapa yang dapat digunakan istirahat pengunjung. Namun, masih butuh penambahan kursi untuk bersantai di lahan yang sudah dibangun di atas gua tersebut.
Sementara itu, Andi salah satu perangkat Desa Menden semalii pengelola wisata gua Sentono mengatakan, saat ini pengembangan wisata ini dikelola Desa.
“Alhamdulillah saat ini sedikit demi sedikit mulai dikembangkan, sekarang ada pendopo, ,akses jalan sudah paving dan warung UMKM,” jelas Andi.
Kedepan pengelola ingin ada panggung terbuka untuk event event atau pentas seni, sehingga bisa mengandeng para seniman yang ada di Kecamatan kradenan.
Untuk diketahui, wisata gua Sentono saat ini hanya bayar Parkir. Sedangkan untuk tiket masuk belum ditarik biaya.(Teg)