Blora- Dengan adanya perpanjangan masa jabatan kepala desa bertambah 2 tahun, Bupati Blora Dr. H.Arief Rohman, S.IP, M.Si ingin agar tenaga pendamping profesional desa segera berkoordinasi dengan Pemerintah Desa, untuk memetakan kebutuhan yang diperlukan untuk pengembangan wilayah desanya.
Sehingga target yang telah ditentukan di wilayah desa dampingan tersebut bisa terealisasi.
“Kita ada 271 desa, kita berharap nanti desa-desa dengan adanya penambahan jabatan kades, kita selalu menekankan bagaiamana target di desanya bisa panjenengan dampingi dan selaraskan,” ungkap Bupati Arief saat memberi sambutan pada acara Rakor Tenaga Pendamping Profesional se Kab Blora, di Joglo Nirwana Resto, Selasa sore (17/9/2024)
Dalam rakor tersebut, sebanyak 106 peserta yang terdiri oleh tenaga ahli, pendamping desa, & pendamping lokal desa se Kabupaten Blora, melangsungkan diskusi sekaligus menerima penyampaian materi dari Dinas PMD.
Dengan harapan program pembangunan yang ada di desa-desa dapat disinkronkan dengan arah pembangunan Kabupaten Blora.
Disampaikan Bupati, persoalan seperti infrastruktur, pendidkan, kesehatan, angka kemiskinan, stunting, ini kaitannya SDGs dan sebagainya untuk bisa didata dan dipetakan apa saja yang menjadi kebutuhan untuk pengembangan desanya.
“Kemajuan Kabupaten Blora ditopang dari kemajuan desa-desa yang ada di Blora, kita awali dari pembangunan yang ada di desa,” tambahnya.
Ia berharap agar nantinya PMD beserta para pendamping, dapat ikut serta memberi masukan dalam menentukan program-program prioritas yang ada di desanya.
“Seperti halnya dalam pembangunan infrastruktur, agar desa dapat menentukan mana saja yang menjadi prioritas, misalnya kebutuhan pembangunan jalan perlu untuk segera dilakukan, dibandingkan infrastruktur lainnya,” tandasnya
Lanjutnya, pendamping desa memiliki peran yang penting dalam menyukseskan penbangunan di desanya.
Untuk itu, mereka diminta ikut mendampingi proses pembangunan di desa, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan pembangunan yang ada di desa-desa.
Bupati Arief ingin agar pendamping desa juga dapat rutin berkoordinasi dengan pendamping lain, seperti halnya PKH dan lainnya.
“Saya ingin agar ada rapat koordinasi dengan pendamping lainnya, untuk mengokoordinasikan agar tidak ada ego sektoral, karena sama-sama menangani pesoalan di desa,” pungkasnya
Pada kesempatan tersebut Bupati juga secara langsung menyerahkan Bantuan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa tahun anggaran 2024 kepada 4 penerima, masing-masing senilai 75 juta rupiah.
Adapun penerimanya yakni, BUM Desa Mustika Abadi Desa Sempu, Kunduran; BUM Desa Sumber Merdeka Desa Wantilgung, Ngawen; BUM Desa Maju Jaya Desa Talokwohmojo, Ngawen; BUM Desa Sarimulyo Desa Sarirejo, Bogorejo.
“Semoga bantuan tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan desanya,” pungkasnya
Selain itu Untuk mendukung kinerja para pendamping desa tersebut, Bupati juga meminta kepada Kepala Dinas PMD untuk mengkaji konsep dukungan operasional untuk mereka.