Blora – Kelompok Tani Sri Mukti bersama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora melaksanakan gerakan pengendalian hama tikus dan penggerek batang padi (PBP) di Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban, Blora.
Kegiatan ini dilakukan di lahan seluas 5 hektar untuk melindungi tanaman padi varietas Inpari 32 yang berusia 35-45 hari setelah tanam (HST).
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dilakukan dengan pestisida berbahan aktif Eugenol dan Szadirachtin untuk PBP, serta rodentisida berbahan aktif Brodifakum untuk tikus. Serangan OPT sebelumnya tercatat dengan intensitas sedang, meliputi 1 hektar lahan terdampak.
Kegiatan ini diikuti oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pengamat OPT, dan anggota Kelompok Tani Sri Mukti. Gerakan akan diulangi secara swadaya jika intensitas serangan meningkat, dengan pendekatan kolektif dan berkelanjutan untuk melindungi hasil panen.
Isna Pengamat OPT Dinas Pertanian provinsi Jawa Tengah menekankan pentingnya pengulangan gerakan secara swadaya jika intensitas serangan meningkat. Selain itu, pengendalian tikus akan dilakukan secara kolektif pada hamparan yang lebih luas dengan pendekatan berkelanjutan.
“Dengan kerjasama antara petani, perangkat desa, dan instansi terkait, kami optimis serangan OPT dapat dikendalikan, sehingga hasil panen tetap terjaga,” ujarnya, Rabu (8 /1/2025).
Gerakan ini menjadi contoh nyata kolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di wilayah Blora.
“ya nantinya kegiatan ini akan terus dilakukan untuk membantu para petani menjaga produktivitas panen yang terus terjaga,” ucapnya.
Sementara itu, Mujito salah satu petani mengatakan, dengan kegiatan ini tentunya sangat membantu para petani mengatasi permasalahan hama yang terjadi ini.
“tentu sangat membantu, terlebih hama yang ada ini bisa teratasi, semoga kegiatan pendampingan seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya.