Blora – Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) menggelar kegiatan Pelatihan Wirausaha Muda Pemula Sablon Printing bagi Pemuda di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu Tahun 2025.
Pelatihan ini dalam rangka untuk meningkatkan usaha secara mandiri dikalangan pemuda dan pada kegiatan ini diikuti setidaknya 20 pemuda yang berasal dari kelurahan Ngelo.
Kepala Dinporabudpar Blora Iwan Setiyarso, S.Sos., M.Si., mengatakan pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif di Indonesia memberi dampak yang positif bagi perekenomian masyarakat. Berbagai subsektor industri kreatif menjadi peluang usaha mandiri dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
“Salah satu sektor usaha yang berbasis pada ide dan kreatifitas. Sektor ini memiliki andil dan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi bangsa. Pelatihan sablon printing tidak hanya dapat menciptakan dan membuka peluang pekerjaan, tetapi dapat pula berkontribusi dalam pembangunan daerah,” ucapnya, Senin (24/02/2025).
Menurutnya, sablon printing memiliki ketertarikan dan pasarnya sendiri. Terbukti hingga saat ini sablon printing eksis sebagai unit usaha.
“Perkembangan sablon printing sejalan dengan perkembangan dunia fashion. Sehingga untuk berwira usaha sablon ini perlu memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan teknis dan estetis, dan tentunya dilakukan pelatihan sablon ini,” ucapnya.
Iwan menjelaskan kegiatan sablon ini diadakan untuk memberikan bekal ilmu kepada pemuda agar bisa memiliki usaha secara mandiri.
“Ya ini kegiatannya sangat bermanfaat sekali. Selain itu untuk memberikan ruang usaha baru bagi para pemuda, terlebih sasaran pelatihan sablon adalah para anak muda yang berminat ” terangnya.
Dipilihnya pelatihan ini lanjut Iwan, mengingat keterampilan sablon printing merupakan pengetahuan yang sangat berharga untuk dimiliki. Hal ini mengingat akan potensi yang memiliki keahlian dalam membuat desain yang kreatif dengan berbagai konsep visual.
“Kalau kita lihat bisnis sablon merupakan usaha yang tidak ada matinya pasarnya selalu menjanjikan, karena kaos merupakan kebutuhan bagi kita, tidak hanya untuk memenuhi fungsi fisiknya sebagai sandang, tetapi juga merupakan sebagai media ekspresi yang diolah melalui desain-desain kreatif dan estetik sehingga usaha sablon kaos bersifat dinamis, yang mana desain dapat beradaptasi dengan zaman,” imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan pelatihan ini para pemuda bisa menjalankan wirausaha dengan mandiri dan dapat meningkatkan keterampilan berwirausaha.
“Semoga dengan pelatihan sablon ini, bisa mendorong para pemuda untuk membangkitkan semangat wirausaha, demi peningkatan sosial ekonominya, melalui peluang berwirausaha secara mandiri,” Pungkasnya.
Fita Kumalasari salah satu peserta mengaku dirinya tertarik mengikuti pelatihan sablon ingin memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang Sablon.
“Diharapkan dengan mengikuti pelatihan sablon ini, bisa menjadikan pengalaman dan membuka peluang usaha di bidang Sablon,” katanya.