Blora – Pemerintah kabupaten Blora melakukan kirab mengarak piala adipura keliling Alun-alun Blora bersama penyapu jalan dan seluruh pegawai. Kirab dilakukan sebagai bentuk ekspresi Blora bisa meraih penghargaan yang berhasil diraih Blora dalam Penghargaan Anugerah Adipura Kota Kecil Terbersih, Pemkab Blora bersama penyapu jalan Kirab dilakukan sebagai bentuk ekspresi Blora bisa meraih penghargaan tersebut.
“Kita mensyukuri bersama para penyapu jalan yaitu kirab dengan menampilkan kesenian barongan. Ini ekspresi kita, syukur kita, bahagia kita. Masyarakat kita rayakan perolehan Adipura yang kedua ini,” ucap Bupati Blora Arief Rohamn usai kirab, Minggu (10/3/2024).
Diketahui, Blora telah meraih penghargaan Anugerah Adipura 2023 kategori Kota Kecil Terbersih. Anugerah ini diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup Alue Dohong kepada Bupati Blora Arief Rohman di Auditorium Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabhakti KLHK Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).
“Kita harus tetap menjaga bagaimana Blora kotanya bersih. Yang terpenting sampah ya. Faktor pengelolaan sampah, TPA, terus kemudian bank sampah nanti kita terus galakkan,” terang Arief.
Ia menilai telah berhasil mendapat penghargaan adipura dengan bersaing kota/kabupaten seluruh Indonesia. Setidaknya Blora telah mendapat Penghargaan Anugerah Adipura Kota Kecil Terbersih dua kali beruntun yaitu Adipura tahun 2022 yang diserahkan pada tahun 2023 dan penghargaan anugerah adipuran tahun 2023 yang diserahkan pada tahun 2024 ini.
Arief mengaku terus melakukan inovasi agar bisa mendapat penghargaan Adipura Kencana. Salah satunya adalah menyiapkan Ruang Terbuka Hijau.
“Termasuk penataan ruang terbuka hijau, bagaimana masyarakat punya ruang berinteraksi dengan suasana yang sejuk dan yang sehat,” terangnya.
Arief menjelaskan untuk mendapat penghargaan Adipura Kencana tidaklah mudah. Adipura Kencana sendiri merupakan penghargaan tertinggi bagi kabupaten/kota di Indonesia yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Terutama dalam bidang persampahan, kebersihan dan ruang terbuka hijau yang inovatif serta berkelanjutan.
Menurut Arief untuk mendapatkan Adipura Kencana selain mampu menyelesaikan berbagai isu lingkungan hidup seperti pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran dan ruang terbuka hijau (RTH), tapi juga berinovasi di bidang pengelolaan sampah dan RTH.
Selain itu diharapakan juga mampu membuat sistem pengendalian dampak perubahan iklim, pemanfaatan energi baru terbarukan, serta penurunan ketimpangan ekonomi dan sosial berbasis pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Kriteria lain sebagai penilaian yakni kabupaten/kota yang dinominasikan meraih Anugerah Adipura Kencana ini juga harus telah meraih Anugerah Adipura sebelumnya minimal tiga kali berturut-turut. Sementara Blora baru mendapat penghargaan adipura 2 kali beruntun.
“Target kita Adipura Kencana, setelah tiga kali baru nanti kita bisa mendapatkan penghargaan Adipura Kencana itu. Ini penting untuk menjaga lingkungan kita. Biar Blora ijo royo-royo,” jelasnya.
Arief mengaku tengah menyusun peraturan Bupati yang menyangkut dengan pengelolaan sampah. Ia juga melakukan inovasi lain bagaimana sampah bisa menjadi emas.
“Melalui Pegadaian biar sampah bisa jadi emas. Ini salah satu trobosan kita untuk penanggulangan sampah yang ada di Blora. Beban sampah harus kita antisipasi,” bebernya.
Dia berharap Pemkab Blora di bawah kepemimpinannya mampu menaikkan honor bagi para penyapu, yang saat ini sedang dalam kajian Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Setda Kabupaten Blora.
“Honor saya minta ke Pak Sekda, TAPD biar mengkaji, karena nanti kita sesuaikan dengan beban anggaran sebagai bentuk apresiasi. Kita coba naikkan, soal nilainya berapa nanti kita lihat kemampuan anggaran,” ucapnya.
Untuk diketahui, rute kirab dimulai dari Alun-alun kemudian Jalan Pemuda – Jalan Tentara Pelajar – Jalan dr Sutomo – Jalan RA Kartini – finish kembali ke Alun-alun.