Blora -Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Bapak Komang Gede Irawadi menyerahan SK kepada 83 Kepala Sekolah SD dan SMP di Aula Gedung B Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Rabu (20/3/2024).
Sebanyak 83 Kepala Sekolah yang terdiri dari, 10 Kepala Sekolah Menengah pertama (SMP) dengan rincian 3 Kepala Sekolah pengangkatan baru dari seleksi substansi Kepala Sekolah tahun 2021 dan 7 kepala Sekolah mutasi adalah bagian dari penyegaran, kemudian 73 Kepala Sekolah Dasar (SD).
Dalam sambutannya, Sekda Blora menyampaikan bahwasannya pada momen penyerahan SK ini harus dijadikan semangat Dinas Pendidikan Kabupaten Blora dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam membangun pendidikan di Kabupaten Blora.
“Setelah penyerahan ini saya berharap kepada Dinas Pendidikan harus diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dari tenaga didik, kepala sekolah, guru dan lainnya termasuk kurikulumnya,” tuturnya.
Ia menambahkan kepada para Kepala Sekolah yang namanya telah tertuang dalam SK per tanggal 20 Maret 2024 ini harus segera beradaptasi dengan tempat baru dan berani keluar dari zona nyaman.
“untuk para Kepala Sekolah saya berharap dapat segera beradaptasi dengan tempat yang baru, pelajari lingkungan di sekitar tempat baru, buat langkah perubahan kaitannya dengan pembangunan pendidikan yang lebih baik. Kepala sekolah harus mempunyai sikap yang berani dalam mengambil langkah demi memajukan pendidikan di Blora, harus berani keluar dari zona nyaman”, tambahnya.
Kepada 83 Kepala Sekolah itu, Sekda Komang mengharapkan untuk berupaya mengurangi anak tidak sekolah yang ada di Blora, mengingat saat ini jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Blora sudah cukup banyak.
“Per tanggal 4 Maret 2024 lalu, data Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Blora mencapai 5758 anak. Ini merupakan jumlah yang besar , mengingat pada tahun 2045 nanti Indonesia digadang-gadang akan mencapai bonus demografi. Maka dari itu, saya harap kepada kepala Sekolah , tolong dimanfaatkan program beasiswa yang dibeikan pemerintah 1 desa 2 sarjana itu terus disosialisasikan, agar tumbuh semangat pada anak-anak untuk terus tetap bersekolah. Banyak mungkin yang putus sekolah karena biaya, maka dari itu kita sosialisasikan bahwa ini bisa dibantu oleh pemerintah,” pungkasnya.
