Blora – Mulusnya jalan Randublatung-Getas sudah banyak dinikmatin warga Blora dan sekitarnya. Pasalnya daerah tersebut merupakan wilayah perbatasan antara Blora dan Ngawi Jawa Timur. Pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini sudah banyak pemudik menggunakan akses jalan Randublatung-Getas sebagai alternatif.
Kamituwo (Kepala Dusun) Jliru, Dasar (39) mengungkapkan Dukuh Jliru, Desa Tlogotuwung, Kecamatan Randublatung merupakan salah satu desa di antara Randublatung dan Getas merasakan buah dari pembangunan ruas jalan tersebut.
“Alhamdulillah jalan Getas sudah bagus. Sekarang kalau mau ke Randu (Randublatung, red) atau ke Ngawi, Sragen, Solo terasa lebih dekat karena jalannya bagus dan mulus,” jelasnya selasa (16/4/2024).
Dia merasakan perbedaan seusai ruas jalan Randublatung-Getas kelar dibeton. Kendaraan mobil maupun truk mulai banyak yang melintas ketimbang sebelumnya.
Di sisi lain, jalan yang bisa tembus Kabupaten Ngawi Jawa Timur ini menjadi jalan pilihan pengendara untuk bisa ke Solo maupun ke Surabaya. Karena melintas jalan itu cukup dekat dengan pintu tol Ngawi maupun Sragen.
“Kalau keluar kota atau keperluan lain banyak yang lewat sini. Apalagi kalau mau lewat tol, kan pintu tol deket sini. Tol Ngawi, tol Sragen bisa semua,” ucapnya.
Tak hanya itu, menurut dasar jalan Randublatung-Getas setelah dibeton menjadi alternatif bagi para pemudik untuk pulang ke kampung halaman. Jalan tersebut merupakan akses penghubung antar provinsi. Getas merupakan desa yang ada di Kabupaten Blora bagian selatan.
“Pemudik banyak yang lewat sini, mereka yang dari Ngawi, madiun dan sekitarnya juga banyak yang lewat sini,” ucapnya
Ia mengaku saudaranya yang merantau di Jakarta nekat sewa mobil untuk mudik satu keluarga. Mereka pulang melewati jalan yang belum lama ini diresmikan oleh Presiden Jokowi.
“Saudara saya pulang dari Jakarta. Turun tol Sragen terus lewat sini. Bawa mobil sendiri, sekeluarga, rental lah istilahnya,” terangnya.
Selain dari pada saudaranya, perantau lain juga ada yang mudik dan balik banyak yang melewati jalan tersebut.
“Arus mudik dan balik kemarin jalur ini ramai itu,” terang Dasar.
Fadhila Salah satu pemudik yang hendak balik ke Jogja mengaku dibangunnya jalur Randu – Getas tembus Ngawi ini tentunya banyak manfaatnya bagi masyarakat. Selain potong kompas, jalur ini juga menjadi jalur alternatif.
“Lebih dekat lewat sini, kalau sampai Blora Sumber, menden mungkin sekitar 45Km kalau lewat jalur Randu – Getas, tapi kalau lewat Ngawi lebih jauh lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkab Blora telah menyelesaikan peningkatan ruas jalan Randublatung-Getas sepanjang 10 kilometer dengan sumber dananya dari Inpres jalan Kementerian PUPR sebesar Rp 53 miliar. Sesuai kontrak, jalan ini selesai 31 Desember 2023.
Peningkatan jalan ini ada dua paket pekerjaan. Pertama panjang jalan 5 kilometer dengan besaran kontrak Rp 27 miliar. Kedua, jalan sepanjang 4,4 km dengan nilai kontrak Rp 24,5 miliar.
Pembangunan jalan Randublatung-Getas dinilai fenomenal lantaran puluhan tahun jalan tersebut rusak parah dan sangat kecil kemungkinan untuk bisa dibangun sedemikian baiknya.
Bupati Blora Arief Rohman menjelaskan pembangunan jalan Randublatung-Getas ini nyaris tidak masuk dalam rencana pembangunan pemerintah pusat. Dia mengaku butuh perjuangan ekstra untuk merealisasikan pembangunan jalan tersebut.
“Lega rasanya, mimpi lama kami untuk bisa membangun ruas jalan dari Randublatung-Getas akhirnya terealisasi. Sejak saya jadi Wakil Bupati, setelah 7 tahun dengan berbagai lobi yang terus kita lakukan akhirnya jalan dibangun,” jelasnya.
Dia mengatakan Kabupaten Ngawi Jawa Timur yang berbatasan dengan wilayah getas mulai diperbaiki. Dia berharap bisa terkoneksi sehingga masyarakat bisa menikmati jalan penghubung provinsi ini.
“Jadi nantinya terkoneksi, dan jika sudah rampung, lebaran tahun depan (2024) para pemudik sudah bisa jajal jalan Ngawi tembus Randublatung,” terangnya.
Terdapat sebagian jalan yang belum tersentuh pembangunan sekitar 3 kilometer. Jalan itu tepat di perbatasan Ngawi.
“Sisa yang belum dibangun sudah kita ajukan ke menteri PU. Masuk prioritas inpres jalan tahun 2024,” jelas Arief