Blora – Harga bawang merah di pasaran terus mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini membuat masyarakat resah, terutama ibu rumah tangga yang sering menggunakan bawang merah dalam masakan.
Menurut para petani bawang merah di Blora, Jawa Tengah, ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga ini. Salah satu faktor utama adalah banjir yang melanda daerah sentra bawang merah seperti Brebes dan Demak pada awal tahun 2024. Banjir ini menyebabkan kerusakan pada tanaman bawang merah dan berakibat pada penurunan hasil panen.
Selain itu, di beberapa daerah di Jawa Timur, petani bawang merah mengalami serangan hama ulat yang mengakibatkan gagal panen. Faktor lain yang turut mendongkrak harga bawang merah adalah meningkatnya konsumsi masyarakat pasca Lebaran.
“Permintaan bawang merah meningkat setelah Lebaran, sementara pasokannya berkurang karena faktor-faktor tadi,” ujar Aris Kertanto, salah satu petani bawang merah di Blora.
Kurangnya pasokan bawang merah di pasaran menyebabkan harga di tingkat petani naik. Hal ini kemudian berimbas pada harga di tingkat konsumen yang terus meningkat.
Di tengah situasi ini, para petani bawang merah di Blora sedang berupaya keras untuk meningkatkan hasil panen mereka. Mereka bekerja ekstra untuk menghadapi perubahan musim dan juga mengatasi kendala hama dan penyakit.
Namun, upaya para petani ini terhambat oleh kenaikan harga bibit dan pupuk bawang merah. Hal ini membuat mereka semakin kesulitan untuk meningkatkan produksi bawang merah.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi konkrit untuk mengatasi permasalahan ini agar harga bawang merah dapat kembali stabil dan terjangkau oleh masyarakat.