Blora- Untuk mengakselerasi penurunan stunting di tahun 2024, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM, melakukan koordinasi sekaligus monev ke sejumlah kecamatan, yakni Kec. Jati dan Kec. Randublatung, pada Senin (3/5/2024).
Tri Yuli menuturkan, koordinasi & monev tersebut diperlukan agar penurunan stunting di wilayah bisa terlaksana dengan baik.
Setelah hasil survei SSGI tahun 2023 menunjukan penurunan angka prevalensi stunting sebesar 4,6 persen, Tri Yuli mengajak semua pihak untuk terus bekerja keras agar penurunan stunting bisa signifikan di tahun 2024 sesuai target yang diharapkan.
“Karena dukungan dan partisipasi panjenegan semua sehingga hasil survei SSGI prevalensi stunting kita berhasil turun di angka 21,2 dari 25,8 di 2022 menjadi 21,2 di 2023 dengan turun 4,6. Tentu kita harus terus berupaya dan bekerja keras karena target di 2024 ini supaya bisa turun signifikan, karena target pemerintah pusat di angka 14 persen,” ungkap Ketua TPPS saat mengawali monev di Kantor Kecamatan Randublatung.
Turut hadir, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Sosial P3A Blora, Kepala Dalduk KB Blora, Forkopimcam Randublatung, Kepala Desa dan Lurah di Randublatung, IBI, Kepala Puskesmas, Kepala KUA,Koordinator PLKB, Ketua TP PKK Desa/Kelurahan, Pendamping Desa, PendampingPKH, TKSK, Muslimat, Aisyiyah, dan lainnya.
Pihaknya dalam kesempatan tersebut juga menerima pemaparan terkait kondisi dan penanganan stunting di wilayah Randublatung dan juga berdiskusi dengan para peserta kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah semua elemen masyarakat terkait bisa hadir, panjenengan lah yang bisa untuk ikut berperan membantu kaitannya penanganan stunting di wilayah Randublatung, ada beberapa desa yang perlu untuk menjadi perhatian kita terkait stunting ini,” tambahnya
Ia juga menambahkan dalam mencetak SDM yang unggul dan berkualitas, maka penting untuk menyiapkan sejak awal, yakni sejak dari calon pengantin.
Pihaknya juga menaruh perhatian terhadap kasus pernikahan dini yang ada di wilayah Randublatung. Ia juga memberikan sejumlah arahan.
Selanjutnya, pihaknya juga meminta agar data-data yang berguna untuk penanggulangan stunting bisa satu data.
“Untuk data saya harapkan nanti bisa satu data, sehingga data terkait catin, remaja anemia, balita dan sebagainya tersebut bisa kita gunakan untuk upaya penanggulangan stunting dengan tepat,” imbuhnya.