Blora – Desa Bangowan Kecamatan Jiken mengembangkan bank Sampah, yang dikelolah oleh warga setempat. Bank Sampah yang diberi nama Anugerah ini mampu meraih juara III tingkat Kabupaten tahun 2023 pada lomba pengelolaan bank sampah.
Parno ketua bank sampah Anugerah Desa Bangowan mengatakan bank sampah ini dibentuk sejak 2022 yang lalu. Hal ini untuk mengurangi banyaknya sampah dan sekaligus membantu dalam pengembangan desa wisata Bangowan.
“Awalnya dulu ya ragu, namun ya kami coba bentuk dan tawarkan pada masyarakat utamanya ibu ibu rumah tangga akhirnya banyak yang minat,” jelas Parno, minggu(27/10/2024).
Menurutnya mengembangkan Bank Sampah “Anugerah” sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Bank sampah ini didirikan karena rasa kurang nyaman terhadap sampah yang berserakan dan sekaligus membantu pengembangan desa wisata Bangowan ini,” ucapnya.
Pada awalnya, kata dia, belum semua warga yang mau menabung di Bank Sampah “Anugerah” karena masih bersifat sukarela dan terbatas. Namun dengan ketekunan dan lingkungan makin terlihat bersih dan ada hasilnya , lanjut dia, menabung di Bank Sampah “anugerah” mulai banyak anggotanya.
“Saat ini sudah ada hampir 30 an warga yang ikut menjadi anggota bank sampah ini,” ucapnya.
Namun begitu, Atas ketekunan dan kepedulian dalam mengelola Bank Sampah “Anugerah” dan semangat dalam pengelolaan bank sampah bersama dengan seluruh anggota, bank sampah yang sudah jalan 2 tahun ini mampu meraih juara III tingkat Kabupaten pada lomba pengelolaan bank sampah.
“Alhamdulillah terus berjalan dan terus kami kembangkan, juara waktu itu menjadi pelecut semangat bagi warga masyarakat Bangowan dalam mengembangkan bank sampah,” tuturnya.
Hanif Masadini Sekretaris Desa Bangowan terus mendukung masyarakat yang ikut menjaga kebersihan Desa dengan konsep menabung sampah ini.
“Kami terus mendukung upaya masyarakat dalam menambung sampah ini,” ucapnya
Hal ini menurutnya mulai sadarnya masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan baik.
“Jika dikelola dengan baik tentunya akan ada dampak positif bagi masyarakat dan jika terus dikembangkan pastinya juga akan ada nilai ekonomisnya,” imbuhnya.
Subkoordinator Pengelolaan Sampah DLH Blora, Lindung Arum Setiawan gerakan pilah sampah dari rumah bisa mulai digencarkan untuk membangun kesadaran masyarakat memilah sampah rumah tangga di antaranya sampah organik dan yang bisa didaur ulang dimana sampah yang sudah dipilah oleh masyarakat, akan dikumpulkan ke bank-bank sampah. Di sana, sampah bernilai ekonomi seperti botol plastik, kardus dan lain-lain bisa dijual.
Pihaknya mengaku, jika selama edukasi pemilahan sampah ini belum berhasil dilakukan masyarakat, beban TPA akan semakin berat. Pengoptimalan keberadaan Bank Sampah terus disuarakan, bagaimana pemilahan sampah ini bisa berjalan baik di masyarakat.
“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada sisa (residu) yang masuk ke TPA, paling tidak beban sampah di TPA ini akan ringan,” terang Lindung.
Hingga saat ini DLH Blora terus berkomitmen untuk terus mendorong dan siap mendampingi terbentuknya bank sampah di seluruh OPD, Sekolah, Kecamatan dan juga Kelurahan/Desa karena merupakan salah satu alternatif dalam pengelolaan sampah langsung dari sumbernya yang dapat meningkatkan ekonomi bagi anggota dan juga berdampak baik bagi kelestarian lingkungan.