Example floating
Example floating
Example floating
EkonomiHeadline

Rata-rata Pengeluaran Masyarakat Blora Capai Rp 1,18 Juta

×

Rata-rata Pengeluaran Masyarakat Blora Capai Rp 1,18 Juta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Blora- Pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Blora menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Blora melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, rata-rata pengeluaran per kapita di Blora mencapai Rp 1.180.266 per bulan. Dari jumlah tersebut, 53,75% digunakan untuk belanja makanan, sedangkan 46,25% dialokasikan untuk kebutuhan non makanan.

Kepala BPS Blora, Rukhedi, menyebutkan bahwa kenaikan pengeluaran per kapita ini sejalan dengan inflasi dan naiknya harga barang-barang.

“Dibandingkan tahun 2023, ada kenaikan sekitar 7,90% pada tahun ini. Kenaikan ini tidak terlepas dari adanya inflasi serta perubahan harga komoditas yang cukup signifikan,” ujar Rukhedi, sabtu (09/11/2024).

Menurut Rukhedi, lebih dari separuh pengeluaran penduduk Blora dialokasikan untuk kebutuhan pangan. Pola konsumsi masyarakat Blora masih sangat bergantung pada bahan makanan pokok seperti beras, daging, dan sayur-mayur.

“Dengan alokasi ini, masyarakat bisa mendapatkan sekitar 20 kg beras, 2 kg telur, 1 liter minyak goreng, serta sayuran untuk kebutuhan satu bulan,” tambah Rukhedi.

Sementara itu, pengeluaran non makanan yang mencakup 46,25% atau sekitar Rp 546 ribu per bulan juga menunjukkan peningkatan.

Rukhedi menjelaskan, belanja non makanan ini meliputi biaya pendidikan, transportasi, kesehatan, hingga layanan digital.

“Kebutuhan non makanan semakin mendominasi alokasi pengeluaran rumah tangga, terutama dengan meningkatnya biaya pendidikan dan transportasi,” ungkap Rukhedi.

Perubahan gaya hidup masyarakat Blora juga berpengaruh pada peningkatan pengeluaran untuk layanan digital dan hiburan.

“Kini, banyak masyarakat mulai berlangganan layanan streaming, mengakses internet lebih sering, dan mengeluarkan biaya untuk transportasi online. Ini menambah komposisi pengeluaran non makanan,” jelas Rukhedi.

Tren kenaikan pengeluaran ini juga mencerminkan adanya perbaikan ekonomi masyarakat, meski dipicu oleh inflasi. Dalam lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita di Blora terus meningkat sekitar 5-8% setiap tahun.

“Hal ini menunjukkan adanya dinamika ekonomi yang semakin membaik, meskipun tekanan inflasi masih terasa,” kata Rukhedi.

Namun, Rukhedi mengingatkan pentingnya pengelolaan anggaran rumah tangga yang bijak di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Kami menyarankan masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur keuangan, terutama dengan kenaikan harga bahan makanan seperti beras yang naik hingga 10% dibandingkan tahun lalu,” ujar Rukhedi.

BPS berharap data ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap pemerintah dapat memanfaatkan data ini untuk program peningkatan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi melalui bantuan sosial dan program ekonomi,” harap Rukhedi.

Rukhedi menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi masyarakat Blora tentang pengelolaan keuangan yang baik sangat penting agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa mengorbankan pengeluaran lainnya.

“Dengan edukasi yang tepat, kami yakin kesejahteraan masyarakat Blora dapat meningkat,” tutup Rukhedi.

Example 120x600