Example floating
Example floating
HeadlinePemerintahan

Waspada, Ratusan Ekor Sapi di Blora Kembali Terpapar Wabah PMK

×

Waspada, Ratusan Ekor Sapi di Blora Kembali Terpapar Wabah PMK

Sebarkan artikel ini
Petugas UPTD Puskeswan Kabupaten Blora, saat melakukan vaksinasi kepada hewan sapi milik warga, Kamis (9/1/2024)
Example 468x60

 

BLORA – Ancaman wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang berpotensi menyerang kesehatan hewan ternak hingga kematian, kembali menyerang ternak sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Sebagai daerah penghasil populasi sapi terbesar di Jawa Tengah, Pemkab Blora pun mengambil langkah pencegahan bersama para peternak.

Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Blora Endah Tri Susanti, terjun langsung ke kandang sapi untuk menyuntikan vaksin terhadap sapi milik warga yang ada di Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Kamis (9/1/2025).

Dirinya menjelaskan, total ada 50 sapi yang dilaksanakan vaksinasi agar sapi – sapi milik warga tersebut terhindar dari penyakit PMK.

“Kegiatan Vaksinasi tersebut dalam rangka untuk menambah daya tahan atau imunitas pada hewan ternak sapi terhadap penyakit PMK,”ujar Endah

Endah juga menyampaikan, hingga saat ini ada ratusan ekor sapi yang ada di Kabupaten Blora terpapar penyakit PMK.

“Untuk di Blora sendiri sapi yang terkena PMK kurang lebih ada 360 ekor sapi,” Ungkapnya.

Kepala UPTD Puskeswan DP4 Blora, Endah Tri Susanti, menghimbau kepada peternak sapi apabila saat membeli sapi baru jangan langsung disatukan dengan sapi yang lama dan harus melalui proses isolasi terlebih dahulu.

“Kalau kita beli sapi yang baru jangan disatukan dengan sapi yang lama, sapinya harus di isolasi tersendiri dulu dan jangan lupa sapinya juga harus di vaksin paling tidak 6 bulan sekali,” Himbaunya

Sementara itu, Kepala Desa Gedangdowo, Sutikno, yang juga peternak sapi mengaku gelisah dengan adanya penyakit PMK yang kembali menyerang. Ia mengatakan harga sapi saat ini mulai turun dan tidak menentu.

“Petani sapi saat ini pada mulai gelisah dengan adanya penyakit PMK, karena harga mulai melorot (turun) dan tidak menentu sehingga sangat merugikan petani,” Kata Sutikno

Dengan adanya Vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah, dirinya menyampaikan terimakasih atas gerak cepat untuk mencegah wabah PMK.

“Kalau permintaan dari petani seharusnya semua bisa di Vaksinasi, tapi ini hanya mendapat jatah 50 vaksin,” Ungkapnya.

Example 120x600