Blora- Memperingati Hari Desa Nasional di tingkat Kabupaten Blora, Pemerintah Kabupaten Blora melangsungkan apel bersama pada Rabu (15/1/2025) di Noyo Gimbal Desa Bangsri, Jepon, Blora. Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, S.IP, M.Si secara langsung memimpin jalannya apel tersebut.
Apel tersebut dihadiri Forkopimda Blora dan seluruh kepala OPD Pemkab Blora, dengan peserta apel yakni para kepala desa, pendamping desa, Tim Penggerak PKK, ASN dan pegawai Dinas PMD.
Dalam momen Hari Desa Nasional tersebut Bupati Blora bersama Forkopimda Blora menyerahkan piagam penghargaan Desa inklusi sebagai pilot project nasional kepada 4 desa, yaitu: Desa Ngampel, Desa Bangsri, Desa Plosorejo, dan Desa Mojorembun.
Kemudian, menyerahkan Pengharagaan 10 besar UNESA Village Award Lomba desa inklusif tingkat nasional kepada desa Mojorembun.
Selain itu, sejumlah desa juga memperoleh pengharagaan sebagai Desa Mandiri Tahun 2024 kepada 11 desa sebagai berikut Desa Doplang Kecamatan jati, Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban, Desa Jiken Kecamatan Jiken, Desa Seso Kecamatan Jepon, Desa Geneng Kecamatan Jepon, Desa Adirejo Kecamatan Tunjungan, Desa Tamanrejo kecamatan Tunjungan, Desa Tutup Kecamatan tunjungan, Desa Gagaan Kecamatan kunduran, Desa Sambiroto Kecamatan Kunduran, Desa Todanan Kecamatan Todanan.
Dalam kesempatan tersebut Bupati bersama Forkopimda Blora, juga melakukan penanaman sejumlah tanaman sayuran, mulai dari terong, tomat, cabai dsb.
“Alhamdulillah, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 23 Tahun 2024 tertanggal 31 Juli 2024 telah menetapkan 15 Januari sebagai Hari Desa, sehingga hari ini adalah peringatan perdana. Hari Desa ditetapkan diantaranya adalah untuk mengakui dan menghargai peran penting desa dalam pembangunan nasional. Selain itu, penetapan Hari Desa juga bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan komitmen pemerintah, masyarakat, serta berbagai pihak lainnya dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan,” ungkap Bupati Arief dalam amanatnya.
Disampaikan, Indonesia tengah memasuki fase pembangunan desa yang fokus pada pemberdayaan desa, perbaikan gizi, dan ketahanan pangan. Tentunya, ini merupakan momen untuk menjadikan desa sebagai motor kesejahteraan nasional.
“Sejalan dengan hal tersebut, peringatan hari desa tahun ini juga dibarengi dengan Pencanangan Gerakan Tanaman Pangan di Desa (Gema Tandan Desa), dengan menanam bibit tanaman yang mendukung ketahanan pangan keluarga,” Jelasnya.
Menurutnya, desa mempunyai peran dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sekaligus sebagai ujung tombak produksi pangan, desa yang memastikan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan pangan untuk seluruh masyarakat dengan memanfaatkan kearifan dan sumber daya setempat.
“Untuk itu, saya mengajak seluruh stakeholder terkait, para Kepala Desa beserta perangkatnya, juga BPD, untuk terus bersinergi dalam bertumbuh dan mengembangkan desa, sebab desa menjadi kunci utama dalam mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju, makmur, dan sejahtera,” paparnya.
“Selamat memperingati Hari Desa 2025, Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Desa Swasembada Pangan!,” tandasnya.