Blora – Ditengah efisiensi anggaran yang terjadi saat ini, Kepala Daerah Kabupaten Blora yank Bupati Blora Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Sri Setyorini memilih tidak membeli mobil dinas baru. Keputusan ini dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Blora Widodo mengatakan, pembelian mobil dinas itu sebetulnya bukan termasuk anggaran efisiensi. Namun, Bupati Blora Arief Rohman mempunyai kebijakan sendiri.
“Kegiatan belanja dinas-dinas itu di efisiensi, maka pembelian mobilnya itu ditunda saja. Sebagai bentuk empati juga pasalnya anggaran operasional saja dikurangi,” ucapnya, Selasa(4/3/2025)
Ia menjelaskan, untuk mobil dinas bupati dan wakil bupati yang bisa dianggarkan itu dari spek harga. Dianggarkan sebanyak Rp 650 juta untuk pembelian mobil operasional.
“Kalau jadi dibelikan itu ya cukup untuk pembelian mobil tipe Innova Zenix yang harganya sekitar Rp 650 juta. Kalau mau fortuner atau pajero tidak mencukupi, harganya Rp 700 juta. Tipe mobil juga diatur hanya yang berkapasitas mesin 2500 CC,” ujarnya.
Bupati Blora Arief Rohman saat dikonfirmasi terkait belanja mobil dinas mengatakan, untuk tidak ada belanja mobil dinas. Untuk kaitan belanja yang tidak penting akan masuk efisiensi.
“Jadi kalau ada anggaran kaitannya dengan mobil dinas Forkopimda atau bupati dan wakil bupati akan kita drop. Pakai mobil yang sudah ada dan kami manfaatkan. Memang usia mobil sudah jatuh periode, tapi tidak masalah tetap masih bisa kami pakai,” tuturnya.