Blora – Menuju penilaian Standar Nasional Indonesia (SNI), Pasar Sidomakmur Blora terus berbenah. Salah satunya pengelolaan sampah. Sebab, menurut Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop) UKM Blora, pengelolaan sampah masih jadi PR utama menjelang penilaian bergengsi itu. Penilaian SNI sendiri akan dilaksanakan bulan depan.
Pihak Dindagkop pun mulai menggenjot pembenahan pasar kota tersebut. Untuk mendapatkan label SNI, pasar yang dicalonkan harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Mulai dati hal umum, teknis, hingga pengelolaan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop) UKM Blora, Melalui Kabid Pasar, Margo Yuwono mengatakan pihaknya terus berbenah untuk pengelolaan sampah. Ia akui, permasalahan sampah tak kunjung usai. Padahal pihaknya telah memfasilitasi untuk pengelolaan sampah.
“Itu kami kan sudah sediakan tempat sampah, tapi gak lama hilang. Entah kemana. Saya sampai heran. Akhirnya kami tidak punya tempat sampah. Berserakan,’’ terangnya, Selasa (28/5/2024).
Margo juga mengatakan, pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pengelolaan sampah.
“Jadi setiap minggu kami minta tolong DLH untuk angkut sampah di pasar. Soalnya sehari itu bisa 4 ton lebih sampah,’’ jelasnya.
Ia juga akui, pihaknya kekurangan tenaga untuk mengelola pasar. Sebab, kebanyakan sudah dipindahtugaskan ke tempat lain.
“Sekarang tinggal 7 orang. Nah 7 orang ini kewalahan juga kalau ngurusin sekitar 2.100 pedagang di pasar kota ini. Jadi kami sudah usulkan penambahan personil. Semoga segera dilengkapi, agar pembenahannya cepat dan bisa menghadapi penilaian SNI nanti,’’ ujarnya.
