Blora – Pemerintah Desa Mojorembun bersama dengan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata IPB melaksanakan kegiatan pembuatan pupuk kompos dari limbah pertanian yaitu dedaunan kering dan jerami kering yang dicampur dengan kotoran kambing, Minggu (14/7/2024).
Kolaborasi ini dimulai dengan memberikan pembekalan materi tentang pentingnya keberlanjutan dalam pertanian. Hal ini tak lepas Desa Mojorembun, yang sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian, tentunya memiliki tantangan dalam menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen.
Mirza Ari Mustofa selaku ketua kelompok KKN-T Inovasi IPB Desa Mojorembun kegiatan pembuatan pupuk kompos ini mengintegrasikan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan sehingga dapat mengurangi limbah yang mencemari lingkungan sekaligus menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat untuk pertanian.
“Integrasi antara sektor pertanian dengan peternakan dalam pembuatan pupuk kompos ini harapannya mampu mengatasi masalah pertanian yang terjadi, adapun langkah ini merupakan bagian dari strategi kami untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat dan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Desa Mojorembun,” Ungkap Mirza.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh seluruh kelompok tani yang ada di Desa Mojorembun dengan antusias karena mereka mendapatkan pelatihan langsung tentang cara membuat pupuk kompos yang efektif dan ramah lingkungan.
Dalam prosesnya mahasiswa IPB memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani desa tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan pupuk kompos.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pertanian organik. Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintahan desa.
Kepala Urusan Perencanaan Desa Mojorembun, Ahmad Rifai S.Pd, mengungkapkan apresiasinya , kepada mahasiswa IPB yang telah memilih desa kami sebagai lokasi KKN.
“Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan pertanian dan ekonomi desa kami,” jelas Ahmad Rifai S.Pd.
Rifai menambahkan bahwa pemerintah desa telah mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung kegiatan pembuatan pupuk kompos ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan serta untuk mengadakan pelatihan lanjutan.
“Inisiatif kolaborasi antara Pemerintah Desa Mojorembun dan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) diharapkan dapat membawa membawa dampak positif bagi masyarakat Desa. Dengan fokus pada pembuatan pupuk kompos dari limbah pertanian dan peternakan, kegiatan ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian,” tuturnya.
Tak hanya itu, pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa IPB telah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pertanian organik dan keberlanjutan. Bahkan masyarakat dan kelompok tani sangat antusias mendukung penuh komitmen bersama dalam menciptakan ketahanan pangan dan ekonomi berkelanjutan di Desa Mojorembun.
“Melalui kolaborasi ini, Desa Mojorembun berharap dapat mengatasi tantangan pertanian, meningkatkan hasil panen, dan membangun fondasi yang kuat untuk kesejahteraan masyarakat desa,” pungkasnya.