Oleh: Puja Tri Pujiarti dan Sriyadi
Jurusan Tari, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
Pagelaran Triwulan adalah program Jurusan Tari yang didukung oleh Dekanat Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Program ini dibentuk sebagai wadah kreativitas dosen, mahasiswa, dan civitas akademika Jurusan Tari. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan dapat menjadi ruang yang akan mendukung lahirnya karya- karya berbobot dan berkualitas dari Jurusan Tari ISI Surakarta. Kegiatan Triwulan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Pada kesempatan ini, kegiatan Triwulan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 September 2024 di Pendhapa Ageng GPH Joyokusumo ISI Surakarta.
Tagline Triwulan adalah Catha Ambya, Catha yang berarti semangat dan Ambya yang berarti kreativitas. Program Triwulan Jurusan Tari merupakan sebuah program yang bertujuan dalam rangka membangun dan mengembangkan kemampuan kreativitas dosen dan mahasiswa dalam penciptaan tari. Kreativitas merupakan roh yang harus ada dalam setiap seniman dan juga menjadi roh bagi setiap langkah manusia.
Pada pagelaran Triwulan ini ada 4 penampilan, salah satunya yaitu Beksan Topeng Kirana. Tarian ini mengisahkan Galuh Candra Kirana dan Galuh Ajeng yang merupakan saudara beda ibu. Mereka sama-sama mencintai Panji Asmarabangun. Kemudian untuk melihat cinta dua gadis itu, Panji menghadiahkan 2 Golek. Golek Kencana dibungkus dengan bungkus jelek, sementara Golek Perak dibungkus dengan bungkus yang indah. Kemudian keduanya memilih. Galuh Ajeng mengambil golek dengan bungkus yang indah. Sementara Galuh Candra Kirana mendapatkan golek dengan bungkus jelek tetapi terdapat golek kencana di dalamnya. Lalu terjadilah perdebatan untuk mendapatkan golek kencana tersebut. Yang kemudian mengakibatkan Galuh Candra Kirana dituduh dan disuruh pergi oleh ayahnya. Cerita ini adalah awal dari episode cerita Panji Asmarantaka.
Tarian ini merupakan hasil penelitian artistik yang diketuai oleh Dr. Slamet, M.Hum. dengan anggota peneliti Drs. Supriyanto, M.Sn. dan Karyono, S.Kar. M.Sn. Koreografer tarian ini adalah Dr. Slamet, M.Hum itu sendiri dengan komposer Angger dan Ardi Gunawan. Pada acara Triwulan ini Beksan Topeng Kirana ditarikan oleh Monica Aurella Wardani dan Gigis Setia Puspita Sari.
Menghadapi sebuah masa yang penuh dengan ketidakpastian, dimana perubahan terjadi begitu cepat membuat kita tak bisa hanya berlari-lari kecil, tapi harus memacu langkah semakin cepat di tengah persaingan yang ada. Jurusan Tari ISI Surakarta sebagai lembaga pendidikan seni yang berpijak pada akar tradisi tidak cukup hanya bertahan melawan arus perubahan yang terjadi, tetapi wajib terus tumbuh dan bergerak dengan kata kuncinya adalah inovasi.
Di era revolusi industri 4.0, inovasi menjadi hal yang mutlak dilakukan dan tidak boleh terjebak dalam zona nyaman, sehingga enggan untuk berubah. Tanpa adanya inovasi, maka bersiaplah untuk tersingkir. Inovasi merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan kualitas layanan pendidikan yang unggul dan kompetitif. Inovasi menjadi senjata bagi kita untuk terus dapat merespon perubahan yang ada.
Jurusan Tari tetap konsisten dan begitu concern dengan inovasi, bahkan menjadikannya sebagai budaya. Tiada kemenangan tanpa perjuangan, tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Jurusan Tari terus menjaga komitmen bersama untuk dapat menjaga eksistensi diri dengan tidak berpuas diri dengan apa yang telah dicapai. Melalui kegiatan Triwulan dengan tagline Catha Ambya Jurusan Tari ISI Surakarta terus belajar, terus memperbaiki diri dengan berkreasi, berinovasi memacu diri guna terus berkembang dan menjadi untuk menjadi lebih baik. Salah satu dampak dari diadakannya kegiatan tersebut adalah dapat disajikannya Beksan Topeng Kirana sebagai hasil penelitian artistik yang dilakukan oleh dosen Jurusan Tari bersama mahasiswa dan civitas akademika lainnya di ISI Surakarta.