Blora, – Forum Petani Hutan Jati Bumi menggelar Lokakarya Pembangunan Ekonomi Hijau di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (20/11/2024).
Acara ini dihadiri oleh para Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) yang menerima SK 185 dan 192, serta KTH rintisan untuk pengajuan program Perhutanan Sosial Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus.
Kepala Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti, mewakili Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, memberikan apresiasi terhadap inisiatif lokakarya ini. Ia menekankan pentingnya kerjasama antara Petani Hutan dan Perum Perhutani di Blora Raya.
“Ini adalah upaya untuk membangun jembatan koordinasi dan komunikasi antara KTH dan Perum Perhutani,” ujarnya.
Tejo Prabowo, Penasehat FPHJB, mengungkapkan kekhawatirannya terkait pelaksanaan Perhutanan Sosial KHDPK. Ia menyatakan bahwa masih ada ketidakjelasan yang dirasakan oleh para petani hutan.
“Kami berharap ada penandatanganan kerjasama antara PSKK dan KKP dengan KTH,” ungkapnya.
Asisten 2 Bupati Blora, Dasiran, mewakili Pelaksana Tugas Bupati, mengajak anggota KTH untuk mendengarkan secara detail program ini, demi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Kepala Seksi Utama Kemitraan Produktif Perhutani, Iwan Setiawan, mengajak semua pihak untuk menjaga hutan dan membangun kemitraan produktif.
“Kami mohon jangan ada penebangan kayu liar dan mari kita bersinergi menjaga hutan,” tambahnya.
Arie Triyono, CEO PT Lembu Setia Abadi Jaya, menyoroti pentingnya integrasi antara pertanian dan peternakan. Ia mengajak para petani KTH untuk mengembangkan peternakan sapi dan menanam pakan ternak alami.
“Kami minta kepastian hukum dalam kerjasama ini, agar tidak hanya berlangsung dua tahun,” ujarnya.
Lokakarya ini juga dihadiri oleh berbagai narasumber, termasuk Prof. Rubiyo dari BRIN dan John Miftah Ahmad, praktisi peternakan domba. Acara ini didukung oleh Pemkab Blora, SKK Migas – Pertamina EP, Bank Jateng Cabang Blora, serta beberapa perusahaan swasta lainnya.
Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara petani hutan dan berbagai pihak untuk membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan.